Thursday, July 2, 2009

Siri as-sunnah 3 - Mari berdoa (berqunut) dalam solat witir !

Muslimin yang dirahmati Allah, solat witir adalah bahagian dari solat malam yang sangat-sangat di anjurkan dan dilakukan secara rakaat ganjil. Dasar hadits-nya adalah hadits Ibnu Umar secara marfu' :
اجعلوا آخر صلاتكم بالليل وترا
" Jadikanlah solat witir sebagai akhir solat kalian pada malam hari" (Shahih, riwayat al-Bukhari (998) dan Muslim (751) ).

Manakala waktu yang lebih di-anjurkan (lebih utama) adalah kita lakukan pada sepertiga malam yang terakhir. Dasarnya adalah hadits Jabir bin Abdullah (rh), ia mengatakan rasulullah saw bersabda :


من خاف منكم ألا يستيقظ من آخر الليل فليوتر من أوله وليرقد ومن طمع منكم أن يستيقظ من آخر


الليل فليوتر من آخر فان صللة آخر الليل محضورة فذلك أفضل



"Barangsiapa di antara kalian yang khawatir tidak terbangun pada akhir malam, maka hendaklah ia berwitir pada awal malam lalu tudur. Barangsiapa di antara kalian yang ingin bangun pada akhir malam, hendaklah ia berwitir pada akhir malam. Kerana solat pada akhir malam dihadiri oleh para Malaikat dan itu terlebih afdal" (Shahih , Muslim (755), at-Tarmizi (455))

Dan berdoa (Qunut) pada solat witir disyari'atkan secara umum, adalah menurut jumhur ulamak dan ianya dianjurkan secara -terkadang- bila saja pada setiap waktu di sepanjang tahun. Dasarnya adalah hadits al-Hassan bin Ali (akan dicatat selepas ini). Dan berdoa (Qunut) ini dilakukan sebelum ruku. Dasarnya adalah hadits Ubay bin Ka'ab dimana ia meriwayatkan : "Bahawa Rasulullah (saw) mengerjakan solat witir , lalu beliau qunut sebelum ruku" (Shahih al-AlBani , Abu Daud (1414)) .

Dikatakan secara terkadang kerana para sahabat yang meriwayatkan solat witir tidak menyebutkan qunut di dalamnya. Hanya ia disebutkan dalam hadits al-Hassan bin Ali (rh) yang mana ar-rasul saw mengajarkan beberapa kalimat (doa) kepada beliau yang di baca dalam solat witir dan hadits Ubay bin Ka'ab (rh) di atas. Seandainya Nabi (saw) melakukan-nya terus menerus sudah tentu mereka (para sahabat) telah menukilkan-nya dari beliau. Justru ini menunjukkan bahawa ar-rasul (saw) terkadang melakukan-nya. Dan ini adalah satu sunnah beliau yang sayugia kita yang mengaku mencintai ar-rasul (saw) melakukan-nya dan mencontohi-nya. Kiranya ini cukup untuk kita semua memahami persoalan qunut witir ini. Sekarang mari kita perhatikan kalimat apa yang harus kita baca bila berqunut.

Hassan bin Ali (rh) mengatakan : Rasulullah (saw) telah mengajariku suatu do'a yang dapat aku panjatkan dalam qunut solat witir.

اَللّهُمَّ اهدِنِي فِيمَن هَدَيتَ وَعَافِنِِِي فِيمَن عَافيتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَن تَوَلَّيـتَ
وَبَارِك لِي فِيمَا أعطَيتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قََضَيتَ اِنَّكَ تَقضِي وَلاَ يُقضَى عَلَيكَ


وَاِنَّه لاَيَزِلُّ مَن وَالَيتَ وَلاَ يَعِزُّ مَن عَادَيتَ تَبَارَكتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيتَ

"Ya Allah! Berilah aku petunjuk bersama orang yang telah Engkau beri petunjuk, selamatkanlah aku (dari penyakit dan apa yang tidak disukai-i.e afiatkanlah) bersama orang yang telah Engkau selamatkan. Lindungilah aku bersama orang yang Engkau lindungi. Berilah keberkahan terhadap apa yang telah Engkau berikan (kepadaku). Jauhkanlah aku dari segala kejelekan yang telah Engkau takdirkan. Sesungguhnya Engkau yang memutuskan segala sesuatu dan tidak ada yang dapat memberi keputusan kepada Mu. Sesungguhnya orang yang Engkau sayangi tidak akan terhina dan orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia. Mahasuci engkau, wahai Rabb kami dan Mahatinggi Engkau" (Shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud (1425), at-Tarmizi (464) dan al-Baihaqi. Do'a yang berada antara dua kurungan merupakan riwayat al-Baihaqi.)


Sekarang mari kita cuba petik beberapa ibrah dan makna daripada beberapa rangkai doa di atas. Pertama-nya lafaz;

اللهم اهدني فيمن هديت

"Ya allah ! berilah aku petunjuk bersama orang yang telah engkau beri petunjuk...."
Apakah maksud petunjuk dalam doa di atas? Adakah makna-nya berilah aku petunjuk (kebenaran) bersama dengan orang yang telah engkau tunjuki atau makna-nya tunjuk lah aku kebenaran dan/serta berilah aku (hidayah) taufik untuk aku tempuhi-nya.? Jawaban-nya ialah yang ke-duanya. Dan inilah yang di pilih oleh Sheikh Muhammad Shalih al-Utsaimin (al-marhum , bekas Mufti Arab Saudi) . Menurut-nya makna doa tersebut adalah tunjukkanlah aku kepada kebenaran dan berilah aku taufik untuk kebenaran itu.Diertikan demikian sebab petunjuk yang sempurna lagi bermanfaat itu adalah petunjuk yang telah Allah padukan didalam-nya bagi seorang hamba antara ilmu dan amal. Menurutnya lagi petunjuk yang tidak di iringi dengan amal perbuatan, maka ia akan sia-sia bahkan sangat merbahaya. Kerana setiap orang yang tidak mengamalkan ilmu yang ia miliki , maka ilmunya itu justru akan berbalik menjadi bencana bagi dirinya sendiri.


Contoh petunjuk yang berupa ilmu yang tidak di barengi dengan perbuatan adalah sebagaimana firmah Allah yang bermaksud; "Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk itu..." (Fushilat, 17). Makna ( فهدينا هم ) ..."Mereka telah kami beri petunjuk" ialah kami telah menjelaskan kepada mereka jalan (kebenaran) dan telah menyampaikan kepada mereka ilmunya. Akan tetapi mereka berbuat yang sebaliknya ... na'uudzubillah min dzalik . Oleh itu sayugia bagi kita kaum muslimin sekelian untuk kita memohon kepada Allah supaya kita sentiasa di beri hidayah petunjuk ilmu serta amal , kerana ilmu akan bertindak sebagai petunjuk bagi kita manakala amal perbuatan sebagai taufiq.



Mari kita cuba selami satu lagi maksud doa di-atas iaitu; ...وبارك لي فيما أعطيت "berilah keberkahan terhadap apa yang telah engkau berikan kepada ku..." Menurut as-sheikh lagi , Para ulama menyatakan bahwa berkah itu bererti kebaikan yang melimpah , yang tetap dan berkesinambungan.Dan menurut para ulama kata asalnya ialah al-birkah yang bererti tempat berkumpulnya air. Al-birkah yang bermakna tempat berkumpulnya air , iaitu suatu tempat yang luas dan dipenuhi dengan air yang banyak serta diam, tidak mengalir. Maka berkah itu laksana suatu kebaikan yang melimpah ruah dan tetap tidak berkurangan dari kebaikan. Dan ...." pada apa yang engkau berikan pada ku" Dari pemberian apa ? Adakah dari harta , anak atau ilmu? Menurut as-sheikh , katanya dari kesemua-nya, dan setiap sesuatu yang telah Allah berikan kepada anda, hendaknya di minta kepada-nya suatu keberkahan didalam pemberian tersebut. Sebab tanpa adanya keberkahan dari Allah pada apa yang ia berikan , maka bererti Anda terhalang dari kebaikan yang berlimpah. Kita sendiri boleh renungkan dan perhatikan , berapa banyak orang yang Allah kurniakan harta yang banyak tetapi hartanya tidak boleh di ambil manfaat, dan berapa banyak pula orang yang Allah kurniakan ilmu padanya tapi sayang manusia tidak tidak bisa mengambil manfaat dari ilmu yang ia miliki baik pengajaran, nasihat ataupun tulisan . Kita memohon pada Allah supaya kita di jauhkan dari bencana ini semua.


Pantas nya doa qunut mempunyai banyak sekali manfaat-nya dalam bentuk doa permohonan yang kita panjatkan kepada Allah swt , apatah lagi ia merupakan sunnah nabi kita saw yang sayugia kita yang mengaku mencintai nabi saw melazimi sunnah-nya. Sangat disayang , masyarakat kita sebahagian besar-nya melakukan qunut witir ini hanyalah dibulan ramadhan sahaja sebagaimana yang kita semua maklumi. Ya Allah berilah kami hidayah petunjuk agar kami sentiasa melazimi sunnah nabi mu .. اللهم امين


abu ishaq.


Sunday, May 31, 2009

Ulasan Buku 3 - Umat Islam Dikepung Dari Segala Penjuru - Syaikh Salim 'led al-Hilaly



Tajuk Buku : Umat Islam Dikepung Dari Segala Penjuru.
Pengarang : Syaikh Salim 'led al-Hilaly (Murid Senior Syaikh Nashiruddin al-Albani)
Penerbit : Pustaka Darul Ilmi (March 2009)
Harga : RM 19.50 (176 ms)





Teks Hadits (Tsauban ra) :-




عن ثوبان رضي الله تعالى عنه مولى رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : يوشك أن تداعى عليكم الأمم من كل أفق كما تداعى الأكلة على قصعتها وفي رواية : قصعتهم وفى أخرى : على القصعة أكلتها
قال : قلنا يا رسول الله أمن قلة بنا وفي رواية : نحن يومئذ؟
قال : لا (وفي لفظ : بل) أنتم يومئذ كثير (وفي رواية : أكثر)(عددكم) ولكن تكونون (وفي رواية : ولكنكم) غثاء كغثاء السيل ينتزع المهابة من قلوب عدوكم (وفي رواية : ولينتزعن الله من صدور عدوكم المهابة منكم) ويجعل (وفي رواية : وليقذفن الله) في رواية أخرى : ولتعرفن في قلوبكم الوهن
قالوا : يا رسول الله وما الوهن؟
قال : حب الدنيا وكراهية الموت وفي رواية : وكراهية الأخرة

Dari Tsauban ra mantan budak Rasulullah saw, dia berkata : Rasulullah saw bersabda, "Hampir-hampir umat-umat kafir saling menyeru untuk menyerang kalian dari segenap penjuru, sebagaimana orang-orang (yang lapar) sedang mengerumuni hidangan makanan.". Dia (Tsauban ra) berkata, kami (para sahabat) bertanya , "Wahai Rasulullah, apakah pada waktu itu kami sedikit ?." Jawab Nabi saw, " Tidak, bahkan pada waktu itu kalian berjumlah banyak, akan tetapi kalian seperti buih (banjir). Dan sungguh Allah akan mencabut dari hati musuh-musuh kalian rasa takut pada kalian. Dan sungguh Allah akan mencampakkan al-wahn ke dalam hati-hati kalian." Mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah , apakah itu al-wahn ?" Nabi saw menjawab, " Cinta dunia dan takutkan mati ."

(Hadits ini derajatnya shahih , dikeluarkan oleh : Imam Ahmad (Al-Musnad 5/278), Abu Daud (Sunan 4/111 hadits 4297), Al- AlBaani (Silsilah al-Ahaadits ash-Shahihah, 2/647-648)


Umat Islam khususnya dizaman muta-akhir ini sedang mengalami fitnah , kelemahan serta perpecahan yang sangat dasyat dan sedang dikepung (i.e menyerang kalian dari segenap penjuru ) persis seperti hadits yang peringatkan oleh ar-rasul saw diatas. Kita seolah-olah menjadi 'santapan' umat-umat kafir sebagaimana keadaan orang-orang yang lapar sedang mengerumuni untuk menyantap makanan. Saudara-saudara ku, muslimin dan muslimat sekalian , buatlah satu senarai malapetaka 'santapan' di atas . Di Chehnya , Palestin , Uzbeskistan, Tajikistan, Iraq, Somalia, Kashmir, Afghanistan, Mindanao, Xinjiang (Cina) , Arakan (Muslim Rohingga Burma) dan yang terbaharu dan masih panas di lembah Swat (Swat Valley) Pakistan. Perhatikan bahawa sebahagian besarnya umat islam dikepung di wilayah umat islam sendiri (i.e mengerumuni kalian - i.e datang kepada kalian ) . Pen-anayaan dan pembantaian ini dapat kita ikuti dan lihat menerusi media internet yang boleh dicapai oleh setiap orang. Dan umat-umat kafir (mereka dan golongan munafik dari kalangan yang mengaku Islam di Negara Umat Islam) melakukan pembantaian terhadap Umat Islam tak lain tak bukan disebabkan satu penyakit, iaitulah penyakit al-wahn (cinta dunia dan takutkan mati) walaupun kita pada masa sekarang ini ramai bilangan tapi kita seolah-olah seperti buih sahaja , tiada kekuatan.......betapa tidaknya apabila umat islam telah menjadikan dunia sebagai matlamat utama kehidupan mereka dengan berlumba-lumba mengejarnya dan akhirat seolah-olah sesuatu yang jauh. Ini mengingatkan kita semua pada satu hadits lain yang pernah diperingatkan kepada kita oleh ar-rasul saw bahawa baginda saw tidak bimbang terhadap kemiskinan yang akan menimpa kita semua tapi yang dibimbangi oleh beliau saw adalah apabila dunia di bentangkan kepada kalian dan..........


Ini adalah nubuwwah ar-rasul saw, beliau menyebutkan apa yang akan kita umatnya alami (diperlakukan) dan beliau sendiri telah juga menginformasikan pada kita penyebabnya. Malangnya dan ini sangat menghairankan kerana ada sebahagian daripada generasi kebelakangan yang cuba memperdebatkan hadits Tsauban di atas dengan beranggapan bahawa hadits ini bertujuan membawa umat ini kepada sikap rela dan berdiam diri terhadap keadaan hina dan rendah diri ini serta tidak ada upaya merubah realita umat islam. Bertitik tolak daripada inilah , Syaikh Salim al-Hilaly tampil menerusi penulisan ini dalam rangka menjelaskan kesahihan status hadits ini serta menyingkapi makna-makna yang tinggi dengan penjelasan yang menghubungkan realita umat islam dengan sunah-sunah (ketetapan) Allah swt yang berlaku. Bagi yang belum mengenali, Pengarang kitab ini merupakan ulamak yang sudah sangat terkenal di timur tengah dan dari aliran sunnah dan juga merupakan anak murid terkenal Syaikh Nashiruddin al-Albani sehebat Syaikh Arnaut (juga murid al-Albani). Kitab ini mengetengahkan di-awal-awal nya teks hadits Tsauban di atas beserta dengan takhrij-nya sekali dan ini merupakan metod yang standard bagi pakar-pakar hadits kebelangan ini. Kitab dibahagikan kepada 13 bab-(Meliputi Faedah) (yang dapat dipetik dari hadits Tsauban) yang dikategorikan sebagai bab-bab yang tersendiri seperti berikut:-

Faedah 1 : Orang-orang kafir Saling Bermusuhan Antara Mereka.
Faedah 2: Seluruh Umat Kafir Memusuhi Islam, Kaum Muslimin Dan para Da'i-nya.
Faedah 3: Kekuatan Orang Kafir Sentiasa Mengintai Pergerakan Kaum Muslimin.
Faedah 4: Negara-negara Kaum Muslimin Merupakan Sumber Kebaikan Dan Berkah.
Faedah 5: Umat-umat Kafir Telah Merampas Kebaikan & Mencuri Kekayaan Kaum Muslimin.
Faedah 6: Umat Kafir Telah Membuat Negeri Kaum Muslimin Menjadi Negeri Kecil Yang Berkeping-keping.
Faedah 7: Unsur-unsur Kekuatan Kaum Muslimin Bukan Pada Jumlah & Persenjataan Mereka.
Faedah 8: Umat Islam Tidak Memiliki Nilai Dihadapan Umat-umat Kafir.
Faedah 9 : Umat-umat Kafir Tidak Merasa Takut Kepada Umat Islam.
Faedah 10: Cinta Dunia & Pengaruhnya Bagi Umat Islam Tentang Beberapa Pemisalan Yang Menjelaskan Hakikat Dunia.
Faedah 11: Umat-umat Kafir Sekali-kali Tidak Akan Mampu Memusnahkan Umat Islam.
Faedah 12: Agama Islam Akan Jaya Meskipun Orang-orang Musyrik Tidak Suka.
Faedah 13: Tashfiyah & Tarbiyah Adalah Jalan Kami Untuk Memulai Kehidupan Yang Islami Dan Mendirikan Khilafah Yang Lurus Di atas Manhaj an-nubuwwah Serta Menerapkan Hukum Allah Dibumi.

Faedah-faedah diatas merupakan mutiara ilmu yang dapat kita petik dari hadits Tsauban hasil dari komentar pakar hadits ini. Saya sangat-sangat menganjurkan kepada saudara saya muslimin dan muslimat yang mencintai ilmu untuk tidak melepaskan peluang memiliki penulisan yang sangat bernilai ini yang secara langsung mensyarahkan hadis Tsauban di atas. Sebagai perkongsian bersama hasil penulisan Syaikh Salim al-Hilaly memang sudah menjadi satu koleksi di Maktabah Salafiah kami. Seingat saya beliau pernah menyertai satu seminar di USM dalam satu majlis bersama Dr Mohd Asri zainul Abidin , mantan Mufti Perlis.

Ulasan oleh : Abu Ishaq.

Tuesday, April 7, 2009

Siri as-sunnah 2- Doa ketika Menjenguk Orang Sakit

Muslimin dan muslimat yang saya kasihi dan hormati sekalian. Di-antara tuntutan yang di-anjurkan dalam islam ialah menjenguk saudara-saudara kita yang sakit ataupun yang di timpa musibah. Dan alhamdulillah sebahagian besar dari kita yang yang faham akan deen-nya (agama-nya) dan yang mempunyai sifat-sifat yang mulia akan melakukan ziarah terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah dsb-nya. Telah jelas kepada kita semua akan hadits shahih tentang anjuran ini. Walaupun demikian mungkin jarang antara kita yang berdoa dengan doa-doa khusus yang di teladani dan di-ajarkan oleh junjungan kita ar-rasul saw. Saya tidak menafikan yang sebahgian kita mungkin akan mengatakan , ya kita berdoa dengan mengatakan .."bersabarlah, insyallah saya doakan semuga cepat sembuh" , ..."banyaklah bersabar , saya doakan saudara cepat sembuh " dan lain- lain kalimat. Kendatipun demikian disana memang telah tersedia wujud doa khusus yang di anjurkan oleh ar-rasul saw dan ini adalah sunnah ar-rasul kita yang mulia yang boleh kita amalkan mudah mudahan kita termasuk dari golongan mereka yang beramal dengan sunnah ar-rasul saw. Perhatikan hadits-hadits berikut:-

Dalam riwayat dari anas , bahawasanya apabila rasulullah saw menjenguk orang sakit, beliau membaca:

اَذْهِبِ اْلبَأسَ رَبَّ النَّاسِ اشْفِ اَنْتَ الشَّافِي شِفَاءً لاَيُغَادِرُ سَقَمًا

"Wahai Tuhan manusia, hilangkanlah kesulitan , sembuhkanlah kerana engkaulah Dzat yang Maha Penyembuh , kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit".

Manakala (versi doa) dari riwayat Aisyah rh berkata , "bila ada di antara manusia yang mengadukan penyakitnya kepada rasulullah saw, maka beliau mengusapnya dengan tangan kanan , kemudian membaca doa ,

أَذْهِبْ اللْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ اَنْتَ الشَّافِي لآشِفَاءً إِلاَّشِفَاؤُكَ شِفَاءً لآيُغَادِرُ سَقَمًا

"Wahai Tuhan manusia, hilangkanlah kesulitan dan sembuhkanlah kerana engkaulah Dzat yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali dari engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit" (Bukhari no. 5675, Muslim no. 2191 . Manakala hadits pertama di atas dikutip dari kitab amal al yaum wal lailah oleh Iman an-Nasa'i).

Manakala dalam riwayat dari Sa'id ibn jubair dari ibnu abbas , ia berkata : Apabila rasulullah saw menjengut orang sakit, beliau duduk dekat kepala orang sakit itu kemudian mmbaca:

اَسْأَل ُاللهَ العَظِيْمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيْمِ اَنْ يَشْفِيَكَ


"Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung , pemilik Arasy yang agung, semuga dia menyembuhkanmu - (7x)" (Abu Daud , no 3106, at-tarmizi , no. 2083, di shahihkan oleh al-bani dalam Shahih al-Jami', no. 6338)


Itulah hadits-hadits yang saya kira cukup dan boleh kita semua amalkan doa-doanya tahkala kita menjengut saudara-saudara kita yang di timpa sakit maupun musibah. Moga-moga dengan mengamalkan doa-doa ini kita termasuk dalam golongan mereka-mereka yang beramal dengan sunnah ar-rasul saw dan dengan pengamalan ini semuga menjadi bukti akan kecintaan kita pada beliau saw !


.......Muslimin muslimat yang saya kasihi, mungkin terdetik dalam hati kecil kalian kenapakah dalam siri as-sunnah 2 ini , sunnah ini yang saya ketengahkan . .....Untuk makluman semua sebenarnya keluarga abuishaq telah ditimpa musibah kemalangan yang agak parah/ngeri !. Ya, kami sekeluarga terlibat dengan kemalangan di Pulau Tawar Jerantut. Kami dalam perjalanan dari Bandar Pusat Jengka dalam rangka menghantar 3 anak ke Stesen keretapi Jerantut untuk mereka kembali ke sekolah di Kelantan , kerana semua anak-anak bersekolah di Maahad Muhammadi (P) , Kota Bharu. Kejadian berlaku lebih kurang pukul 12.50 pagi dan kereta kami terbabas dan menjunam ke satu gaung bersebelahan. Tiga daripada anak saya agak parah keadaan-nya; Siti Munawwarah tercedera di bahagian dagu, Siti Aisyah patah tangan kanan dan Juwairiyah pula patah di paha kanan. Kesemua mereka memerlukan operasi pembedahan, manakala abuishaq (saya) kejang di bahagian belakang (compressed) dan kami berempat terlantar di Hospital Temerloh . Dan ishaq (11 bulan) alhamdulillah terselamat ! bersama kakaknya Siti Fatimah dan Salsabiila manakala ibu mereka mengalami cedera ringan. ........


......Kami sekeluarga menerima musibah ini dengan penuh redha dan sabar , Insya Allah. Bukankah dari perspektif seorang mukmin yang bertakwa apapun musibah yang datang adalah dalam rangka untuk menguji sejauh mana sikap sabarnya dalam menghadapi ujian tersebut .? Sesungguhnya penderitaan seorang muslim adalah tidak sia-sia dan ada ganjaran ! Perhatikan hadits berikut:-

مَا يُصِيْبُ الْمُؤْمِنْ وَصَبٍ وَلاَنَصَبٍ وَلآسَقَمٍ وَلآحَزَنٍ حَتَّى الْهَمَّ يُهَمُّهُ إلاَّ كَفَّرَاللهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ

"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit, keletihan, kepedihan, kesedihan hingga kecemasan yang di rasakan-nya, melainkan dengan-nya Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahan-nya." (Muslim , no. 5573)

Perhatikan benar-benar hadits di atas, kecemasan yang dirasakan-nya pun ada ganjaran nya di sisi Allah swt ! Sewajarnya kita yang mengaku beriman menpunyai sudut pandang dari perpestik ini.


Baiklah untuk nilai tambah yang lebih ilmiah saya perturunkan apakah Hikmah & faedah ibrah (pelajaran) yang dapat diambil dari suatu musibah yang menimpa seorang Muslim. Untuk tidak memanjang perbahasan saya hanya membatasi kepada dua sahaja.

(i) Untuk mengetahui hambanya yang sabar saat ditimpa musibah. Saat ditimpa musibahlah dapat diketahui siapa daripada hambanya yang bersyukur di saat lapang dan sabar di saat kesempitan. Sabda rasulullah saw;

عَجَبًا لِأَمْرِالْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَفَكَانَ خَيْرًالَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ


"Sungguh takjub seorang mukmin itu ! , seluruh keadaan yang menimpa diri-nya adalah kebaikan ! Hal seperti ini tidak ditemui pada sesiapa pun kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapat kesenangan , ia bersyukur. Jika mendapat kesusahan, ia bersabar ! maka hal ini mendatangkan kebaikan bagi diri-nya." (Muslim no. 2999 dari hadits Shuhaib)

Renungkanlah , syarat-nya Mukmin !

(ii) Menghapus Dosa & Kesalahan. Hadits berikut menjelaskan bahawa musibah itu dapat menghapuskan dosa-dosa.

مَامِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ إِلاَّ حَطَّ الله بِهِ سَيِّئَاتُهُ كَمَاتَحَطَّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

"Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah dari penyakit atau lain-nya , kecuali Allah mengugurkan dengan penyakit itu dosa-dosanya, sebagaimana sebatang pohon yang menggurkan daun-daun-nya." (Bukhari no. 5647, Muslim no. 2570)

Ada satu lagi kisah, dari Abi Sa'id al khudri rh , beliau berkata " Ketika aku masuk ke rumah rasulullah saw, aku melihat beliau dalam keadaan demam, lalu aku meletakkan tanganku atas tubuhnya dan dapat aku rasakan akan panas tubuhnya di tanganku yang aku letakkan atas selimut yang menutupinya. Maka aku berkata , "Wahai rasulullah , alangkah beratnya penyakit mu ini bagimu !". Rasulullah saw menjawab, "Demikianlah keadaan kami , Allah melipat gandakan cobaan kepada kami dan melipat gandakan pahalanya". Aku bertanya , "Wahai rasulullah, siapa manusia yang paling berat cobaan-nya ?" . Beliau menjawab, " Para nabi" . Aku bertanya lagi " Kemudian siapa ya Rasulullah ? Beliau menjawab , " Kemudian orang-orang saleh, sampai-sampai jika seorang di antara mereka ditimpa kefakiran, maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali beban Yuhawwiiha (Yujammi'uha=yang berkumpul disekitarnya), sesungguhnya mereka bergembira dengan cobaan sebagaimana mereka gembira ketika mereka mendapat-kan kesenangan". (Ibn Majah no. 4024, Al -Hakim mengatakan: hadits ini shahih jika dilihat dengan syarat Muslim. Pernyataan ini disepakati oleh al Baani dalam as-shahihah ,hal 144)


................Demikianlah, musibah yang menimpa kami ini semuga dapat menghapuskan dosa-dosa dan menyucikan jiwa-jiwa kami. Itulah yang menjadi harapan dan doa kami. Bukankan Allah telah berjanji bahawa orang-orang yang sabar akan mendapat salawat, rahmat dan hidayah-nya.

" (iaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: innaa lillah wa innaa ilaihi raaji'uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan-nya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (al baqarah : 156-157).

Allah lah tempat pengaduan kami sebagaimana yang kami dapati petujuknya daripada para-para anbiyaa'-nya. Perhatikan kisah Nabi Ya'qub as ;

قال إنما اشكوا بشى وحزنى إلى الله وأعلم من الله مالا تعلمون

"Ya'qub menjawab : Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadu kesusahan dan kesedihan ku " (yusuf : 86)

Juga kisah Nabi Allah Musa as ;

فسقى لهما ثم تولى إلى الظل فقال رب إنى لما انزلت إلى من خير فقير

"Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa:"Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang engkau turunkan kepadaku". (al-Qashash: 24) (Yang dimaksud dengan kebaikan (khair) menurut sebahagian ahli Tafsir ialah "barang sedikit makanan". Lihat al-Qur an & Terjemahan , Deparment Agama RI , hal 613 ,cet. 1982/3)

Nabi Musa , tidak meminta upah barang sedikit pun (setelah memberi pertolongan kepada anak Nabi Shu'ib), tapi Musa sebagai Nabi Allah hanya mengeluh kepada Allah malah ia berdoa kepadanya sahaja. Lalu apa yang terjadi ? Allah swt mengabulkan doanya dengan berdatangan-nya salah seorang anak Nabi Shu'ib menyatakan bahawa bapaknya mengundang makan sebagai balasan terhadap kebaikannya memberi minum ternakan mereka malah sampai akhirnya dinikahkan-nya pula salah seorang anak Nabi Shu'ib yang ditolongnya itu.


Muslim muslimat yang saya kasihi, bagi kami kisah diatas sungguh hebat, indah dan menarik yang mana dapat kita jadikan-nya panutan dalam hidup kita. Notabonde-nya ialah , bahawa segala pergantungan , pengaduan dan pengharapan hanya kepada Allah jua !. Allahul Mustaann !!


...........Dan sebagai pengakhiran-nya , Saya mewakili keluarga abuishaq ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga di-iringi dengan ucapan/doa Jazakumullahu Khairan Katheera kepada semua Muslimim dan Muslimat sahabat handai , rakan taulan yang mengenali saya , jauh dan dekat yang datang menziarahi saya & anak-anak di Hospital Temerloh juga Isteri & anak-anak yang berada dirumah kami di Taman Desa Jaya, Bandar Pusat Jengka. Sungguh saya dan kelurga menerima pengunjung yang tidak putus-putus baik dari penduduk Taman desa Jaya, ahli Jemaah Surau Desa 1 termasuklah Ustaz Amir, Ustaz Deraman, Ustaz Ibrahim , ahli jemaah Surau Desa Jaya 2 termasuklah Dr Ghazali , para pelajar FKA yang datang berkonvoi ke Hospital dan ke Rumah juga kepada rakan -rakan UiTM (yang telah datang dan berniat untuk melawat walaupun tidak sempat bersua kerana saya telah keluar. ) terutama-nya ;

Tuan Pengarah, PM Tn Hj Khafirudin, En Mokhtar, En Khairi, En Ahmad Rasidi, En Razmi, En Marzuki dan Isteri, En Adnan, En Jaliluddin yang banyak membantu saya termasuklah dalam menyediakan air wuduk untuk saya (untuk 2 hari pertama saya tidak boleh bangun, makan, minum, sembahyang semuanya dalam keadaan terbaring), En Nazri Fizik (membantu saya untuk buang air kecil juga penyediaan air wuduk), PM Mohd Noor Ramlan, Tn Hj Badrul Fizik dan isteri, Pn Jahjaiton & Suami, Tn Hj Jamaludin Matematik dan isteri, PM Ahmed Azhar & isteri, En Wan Aizuddin, sahabat karib Tn Hj Hasli Zaidi (membantu saya dalam pengambilan wuduk) dan Tn Hj Nik Zamani yang sangat banyak membantu selain daripada percakapan kami yang jarang melencong dari muhasabah diri dan Zikrullah, rakan FKA Pn Norizah (Icah), Asmidar, NorShariza, Aya, Zada , En Amzari, MZul, juga PM Zulkifli Statistik , Tn Hj Razak & PM Wan Hanisah , Pn Sarina & En Muzammil , Pn Faizah Azam Accountancy yang membantu dari segi rawatan, semua Pembantu Makmal baik FKA dan Sains - En Shukri, En Tajuddin, En Rosli dan rakan-rakan FKA beliau dan semua warga UiTM (juga kelab Akademik) yang tidak saya rakamkan nama mereka yang mendoakan untuk saya sekeluarga walaupun saya dari segi personalitinya seorang yang sedikit pendiam , ini sudah di maklumi oleh warga UiTM Pahang.


catatan oleh : abuishaq


Monday, March 2, 2009

Ulasan Buku 2 - Sifat Shalat Nabi saw - al-albani


Tajuk buku : Sifat Shalat Nabi saw (Edisi Revisi)

Pengarang : Sheikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaani

Penerbit : Media Hidayah, Yogyakarta.

Harga : RM 13.00




"......Oleh kerana itu , saya memperingatkan kepada saudara-saudara, bahwa kita tidak mungkin dapat menjalankan shalat dengan sebenar-benarnya atau mendekati yang sebenar-benarnya bila kita tidak mengetahui cara-cara shalat Nabi saw secara rinci, mengetahui hal-hal yang wajib, adab-adabnya , cara-caranya, do'a , dan zikirnya. Selanjutnya kita menerapkan-nya dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Jika kita dapat melakukan seperti itu, kita boleh berharap shalat kita akan berhasil mencegah diri kita dari kemungkaran dan perbuatan keji serta kita akan mendapat pahala dan ganjaran yang telah dijanjikan."

Muslimin dan muslimat yang dirahmati allah dan yang saya kasihi sekelian, sengaja saya memuatkan kata-kata di-atas dari pengarang untuk dijadikan epilogue dalam membahaskan ulasan kitab yang sangat istimewa ini sekadar untuk memberi nilai tambah terhadapnya. Pengarang tidak perlu diperkenalkan lagi kerana beliau adalah ahli hadits yang sudah sangat terkenal didunia islami. Melihat pada tajuk asal kitab sudah memberikan kita satu gambaran dan keyakinan yang kuat bahawa inilah satu pernyataan perlakuan nabi saw dalam ibadat shalat beliau yang kita di tuntut untuk memcontohi-nya. صفة صلاة النبي من التكبيرالى التسليم كأنك تراها , yang memberi makna " Sifat shalat nabi saw dari takbir hingga salam seakan-akan engkau melihatnya". Ya seakan akan engkau melihat (ar-rasul saw) shalat.! Satu aspek lagi yang ingin saya kongsi bersama kaum muslimin dan muslimat sekelian ialah pernyataan albani " Nabi saw telah menjalankan tugas ini (i.e menjelaskan kepada manusia dengan rinci apa yang diturunkan kepada mereka - surah an-nahl -44) dengan sebaik baiknya dan shalat merupakan rukun yang sangat penting yang beliau jelaskan kepada manusia, baik dengan sabda maupun perbuatannya, sampai-sampai beliau shalat di atas mimbar, berdiri dan ruku' di tempat ini, kemudian bersabda kepada mereka : إنّماصنعت هذالتأتموا بي ولتعلموا صلاتي yang bermaksud " Aku lakukan hal ini agar kamu sekalian dapat mengikuti aku (bermakmum) dan agar kamu sekelian tahu shalatku" . Begitulah ar-rasul kita saw sangat ingin agar kita mencontohi tata cara shalat beliau sampai sampai beliau shalat atas mimbar semata mata agar kita umatnya dapat tahu shalat beliau saw. Pun begitu saudara ku kaum muslimin dan muslimat sekelian ! betapalah hari ini kita melihat bermacam-macam perlakuan yang dilakukan oleh umat beliau.

Apa yang lebih menarik tentang kitab ini ialah di ketengahkan juga pendapat daripada Imam empat yang notabonde-nya ialah anjuran agar kita mengikuti sunnah rasul saw dan meninggalkan pendapat mereka yang menyalahi sunnah. Sekadar untuk memberi dua contoh pernyataan . Imam as-syafi'i telah menukilkan dalam salah satu pesan-nya " Setiap orang harus bermadzhab kepada Rasulullah saw dan mengikuti-nya. Apa pun pendapat yang aku katakan atau sesuatu yang aku katakan itu berasal dari Rasulullah saw tetapi ternyata berlawanan dengan pandapatku, apa yang disabdakan oleh Rasulullah itulah yang menjadi pendapatku" (ms 57) dan juga pernyataan Imam Malik " Siapa pun perkataan-nya bisa tolak dan bisa di terima , kecuali hanya Nabi saw sendiri " (ms 56). Berbalik dan berbasis pada pendapat Imam-Imam inilah kita dapati albaani berharap agar setiap orang yang bertaqlid tidak berburu-buru mengecam orang yang berpegang pada al-quran dan tergesa-gesa meninggalkan petunjuk hadits-hadits Nabi dengan alasan hal itu bertentangan dengan mazhab-nya.

Dan bagi saya inilah juga salah satu sisi lain yang menjadi basis metode kajian kitab ini oleh al-baani yang mana memandangkan perbahasan topik-topik adalah dalam rangka menerangkan petunjuk nabi saw dalam melakukan shalat maka al-baani tidak mengaitkan pembicaraan dengan madzhab tertentu. Yang dikemukakan hanyalah hadits-hadits shahih dari Nabi saw. Setengah penulis di rantau ini , dengan mengambil kira waqi' semasa iaitu keumuman mulimim di dunia sebelah sini bermadzhab syafi'i mereka mengambil pendekatan membataskan membahaskan dari sudut skop syaf'iyyah sahaja, dengan kata lain mengutamakan pentafsiran mazhab Syafi'i terhadap dalil-dalil . Sebagai contohnya saya telah membaca buku "Formula Solat Sempurna" hasil karangan al-ustaz Zaharuddin Abd. Rahman . Bagaimana pun skop yang di lebih di tekankan/ungguli adalah dalam rangka mengetengahkan pendalilan sudut syafi'iyyah sahaja, walaupun saya tidak menafikan keutamaan al-ustaz Zaharuddin tentang kewajiban perpegang kepada kesahihan hadits hadits lain daripada Nabi saw. Dan sememangnya saya juga ingin menyarangkan kepada para pembaca untuk memeliki juga buku al - uztaz Zaharuddin ini.

Berbalik kepada kitab al-baani ini. Kitab ini dibahagikan kepada dua bab . Bab satu menyentuh tentang persiapan shalat dan bab dua tentang Gerakan dan Bacaan Shalat. Setiap tatacara shalat dikemukan hadits-hadits nya yang shahih berserta dengan tahqiqnya dan penjelasan-nya sekali untuk sebahagian hadits -hadits tersebut. Manakala segala versi bacaan, baik zikir dan doa dinyatakan teks arabnya dari berbagai kitab hadits untuk memberikan pernyataan kepada kita bahawa bacaan ar-rasul saw adalah beragam , tidak sebagaimana sebahagian kaum muslim yang menghadkan/membataskan bacaan untuk satu versi sahaja sepanjang masa. Dengan kita mengetahui berbagai versi bacaan ini dapatlah kiranya kita beramal dengan bacaan-bacaaan tersebut. Kalau selama ini sebahagian besar kaum muslimim menyempitkan skop pengajian shalat kepada buku-buku ala perukunan (baik jawi/rumi) yang banyak terjual di pasaran yang mana kalau diperhatikan sebahagian besar buku-buku tersebut sangat -sangat kekurangan dari sudut pendalilan perbuatan-perbuatan tersebut dan pernyataan sumber haditsnya apatah lagi sekira nya hadits tersebut tidak shahih.

Wal-akhiiran, saya sangat-sangat berharap dan meyarankan agar muslimim dan muslimat yang saya kasihi sekalian untuk sama-sama memiliki kitab ini yang sangat baik ini dalam mengetengahkan tata cara sifat shalat Nabi kita saw. Kitab terjemahan ini diterbitkan oleh Pustaka Hidayah , Indonesia dan boleh didapati di pasaran di negara kita. Saya juga mempunyai versi terjemahan kedua kitab ini oleh al-ustaz Abd Razak Mohamad, bekas pelajar Universiti Umm Al-Qura yang diterbitkan oleh Pertubuhan Jamaah al - Ehsan Malaysia. Walau bagaimana pun segala teks hadits yang termasuk didalamnya segala doa, zikir dll tidak dibariskan huruf arabnya menyebabkan para pembaca yang tidak mahir berbahasa arab tidak akan mampu untuk menghafalnya bagi tujuan bacaan dalam shalat. Saya berharap semua pencinta sunnah nabi saw agar dapat memiliki kitab ini .Perbincangan-nya sangat ilmiah dan berfaedah yang dihasilkan oleh seorang pakar hadits abad ini dan melalui rujukan lebih 170 daftar pustaka. Dan apa yang dapat saya simpulkan ialah setakat yang kami miliki dan baca dari koleksi kitab-kitab tentang tata cara shalat di maktabah Salafiyyah kami , kitab ini boleh dikatakan pilihan kami yang terbaik . Kitab ini boleh didapati di kedai buku Fajar Ilmu Baru, Wisma Yakin KL . Marilah sama-sama kita ikuti tata cara shalat sesuai tuntunan junjungan kita ar-rasul saw dan kita tinggalkan tata cara shalat yang menyimpang dari tuntunan-nya !.


ulasan oleh : abu ishaq

Sunday, February 22, 2009

Siri as-sunnah 1 - Mari berdoa dalam sujud !

Muslim dan muslimat yang saya cintai dan kasihi sekalian , ibadah Solat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab keatas diri kita dipadang Masyar nanti sebagaimana yang telah jelas kepada kita semua dalam hadits yang selalu kita dengar. Oleh hal yang demikian marilah kita jadikan ibadah solat kita yang terbaik sekali. Dan untuk menjadikan ibadah solat yang terbaik, panutan kita dalam mencontohi solat adalah rasul kita saw. Dalam satu haditsnya rasul saw telah bersabda ;

صلوا كما رأيتمو ني أصلي

yang bermaksud "Solatlah kamu semua sebagaimana kamu melihat aku solat" (Bukhari)

Dan di-dalam banyak-banyak hal yang kita sangat-sangat di anjurkan dalam solat ialah memperbanyakkan doa ketika sujud apatah lagi keadaan kita paling dekat dengan Rabb kita adalah ketika kita dalam keadaan sujud. Perhatikan hadits berikut yang diriwayatkan oleh abu hurairah ;

أقْرَبُ مَايَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَسَاجِدٌ, فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ

yang membawa maksud " Paling dekat seseorang hamba dengan rabb-nya adalah ketika ia dalam keadaan bersujud, oleh itu perbanyakkan lah doa !" (Muslim hadits no. 1073 al minhaj syarah muslim oleh an-nawawi). Ini adalah anjuran/perintah dari nabi kita ar-rasul saw untuk kita memperbanyakkan doa ketika kita sujud, kenapa ? kerana kita pada saat bersujud kita adalah paling dekat dengan rabb kita. Dan di-antara contoh doa yang dibaca oleh junjungan kita saw dalam sujud adalah doa berikut yang oleh Imam Muslim telah meletakkan hadits ini dibawah bab, باب ما يقال في الركوع و السجود (Bab 42, kitab solat) dimana hadits ini juga di riwayatkan oleh abu hurairah , adalah rasul saw berdoa dalam sujudnya;


اللَّهُمّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ دِقَّهُ وَجِلَّهُ وأَوَّلَهُ وآخِرَهُ وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ

yang membawa maksud "Wahai allah, ampunkanlah dosa ku semua-nya, yang kecil dan yang besar, yang awal dan yang akhir, yang nyata dan yang tersembunyi" (Muslim hadits no. 1084 dalam al-minhaj syarah muslim oleh an-nawawi ; Sahih Sunan Abu Daud oleh al-Bani hadits no. 878)

Muslimim dan muslimat yang saya kasihi sekelian , apa lagi yang tertinggal dalam doa ini ? Bukankah ianya mencakupi segala dosa-dosa kita ? Itulah yang dikatakan bahawa doa rasul saw adalah yang terbaik , ringkas tapi sarat dan padat makna-nya, mencakupi segala sesuatu. Oleh hal yang demikian sebagai akhir-nya , saya ingin mengajak semua muslimim dan muslimat yang sangat-sangat saya kasihi , marilah kita sama -sama memperbanyak-kan doa dalam sujud kita dan jadikanlah doa di atas salah satu doa yang kita amalkan dalam setiap solat kita. Marilah kita membawa anjakan paradigma ke arah yang lebih baik. Kalau selama ini kita jarang mengambil kesempatan untuk berdoa dalam sujud , tapi semata-mata berharap untuk berdoa bersama Imam selepas setiap kali solat, walaupun doa bersama Imam selepas solat tiada contoh-nya baik dari nabi kita dan para sahabat beliau rh. Marilah kita amalkan sunnah nabi kita, ar-rasul saw yang kita kasihi !

abu ishaq

Sunday, February 15, 2009

Ulasan Buku 1.


Tajuk buku : Teguran Suci & Jujur Terhadap Mufti Johor.

Pengarang: Prof Dr Hamka

Penerbit : Pustaka Dini (2009), ms 114, RM 13.



Ini adalah lanjutan daripada polemik kaum muda dan kaum tua dahulu-nya (awal 50 an) dan Pak Hamka yang mewakili kaum muda telah menberikan satu jawapan yang berbentuk tulisan bagi menangani kenyataan Tuan Mufti terhadap kaum muda. Ditujukan bukan sahaja terhadap Mufti Johor ketika itu , Tuan Sayyid Alwi bin Tahir al hadad yang membantah kaum muda tetapi juga kepada umat islam Malaya yang ragu dan salah sangka terhadap pecinta al-quran dan as-sunnah. Sebagaimana kita ketahui tahun 50 an adalah waktu kehebatan gerakan pemurnian ajaran islam oleh golongan yang di labelkan sebagai golongan salafi/kaum muda. Tokohnya yang paling menonjol ketika itu adalah Ustaz Hassan Ahmad, lebih dikenali dengan Ustaz Hassan Bandung.Pergerakan yang semakin mendapat sambutan ini telah mendapat tempias-nya daripada golongan traditional. Apatah lagi buku "Soal-jawab agama" oleh Tuan Hassan Bandung telah menjadi sedikit keributan di Malaysia/Malaya ketika itu bahkan di haramkan edaran-nya .Saya sendiri tidak berupaya untuk mencari naskahnya dan alhamdulilah berhasil mendapatkan-nya 3/4 tahun yang lalu melalui edisi baru yang di kemaskinikan. Buku "soal jawab agama " ini memberi jawapan tuntas terhadap persoalan-persoalan fikah/ibadah berdasarkan al-quran & al-hadits sahih yang menjadi "trade mark" golongan salafi/as-sunnah.



Berbalik kepada perbahasan asal. Tempias daripada fitnah terhadap prinsip & manhaj salafi inilah membawa kepada lahirnya kenyataan oleh Tuan Mufti Johor dalam media " Semenanjung" keluaran 14/7/58 terhadap kitab "Ibadat Rasulullah" yang di tulis oleh Ustaz Abu Bakar Assyaari , juga seorang pembawa bendera islah, (islah/salafi/as-sunnah/kaum muda/wahabi/reformis adalah dari konotasi yang sama , sekadar memudahkan perbincangan dan ulasan) dari Perlis. Secara spesifiknya kenyataan beliau adalah dikatakan jutaan telah masuk kristian dan menjadi komunis konon-nya was-was yang dibawa oleh kaum muda, Kaum muda menerima fatwa dari Qadiani ?, serta kaum muda tidak percaya kepada tiang agama ?. Selain daripada menjawab secara tuntas persoalan-persoalan di atas oleh Bapak Hamka, masalah Khilafiah juga di sentuh seperti masalah melafaz niat dengan ussalli yang tiada berasal dari nabi saw, juga sahabat , juga ke-empat Imam yang keterangan-nya di ambil dari kitab "Zaadul Ma'ad' oleh Ibnu Qayyim , sekadar mengambil contoh. Juga penderian kaum muda terhadap beberapa perkara "tambahan".


Dan terhadap kenyataan yang mengatakan kaum muda tidak menghormati ulama ?, oleh kaum tua membawa kepada konotasi bahawa bagi mereka mewajibkan kita bertaqlid kepada ulama , yang bagi mereka taqlid mahu dijadikan tiang agama. Apa pun untuk mendapatkan penjelasan , saya menyarankan kepada para pembaca untuk mendapatkan naskah ini. Usaha Pustaka Dini dalam menerbitkan karya Pak Hamka ini adalah satu usaha yang patut di puji apatah lagi sebahagian besar karya karya Pak Hamka yang lain-nya telah juga di-terbitkan oleh penerbitan yang sama melainkan karya Pak Hamka yang klasik iatu Tafsir Al-Azhar. Selamat menbaca !


ulasan oleh : abuishaq

Wednesday, February 11, 2009

Salam Pengenalan...........


Assalamualaikum ...saudara ku muslimin dan muslimat semua, semuga kita semua di rahmati allah swt . Sebagai menyahut arus aliran dakwah/tajdid/sunnah melalui media internet yang begitu pesat sekarang ini, saya kira saya juga harus bersama arus tersebut demi memperkasakan medan dakwah islami, lebih-lebih lagi aliran sunnah. Pun begitu saya merasakan saya begitu kerdil apatah lagi saya bukan dari kalangan agamawan, namun latar belakang saya adalah bidang kejuruteraan. Mungkin ada baiknya saya memperkenalkan dulu sedikit latarbelakang saya. Saya anak Kelantan, tepatnya Pasir Mas. Mendapat pendidikan awal hingga tingkatan lima dan selepas MCE pada tahun 1979 saya ditawarkan biasiswa ke UK untuk mengikuti A level di City of Bath Technical College, seterusnya ke University of Liverpool dalam bidang Civil Engineering dan akhirnya ke University of Strathclyde dalam bidang Water Engineering......kiranya cukup untuk latarbelakang pendidikan.


Namun semasa di UK lah saya bersama arus islami dari segi fikrahnya memikirkan semasa di UK dengan budaya barat yang menghayutkan bahkan boleh menyesatkan, secara spontan kita dengan sendirinya harus pertahankan identiti islam kita. Disinilah tasawwur islami di pertingkatkan melalui pembacaan , usrah , islamic gathering......dsb-nya. Ya disini lah saya mengenali YB Dr. Dzulkefli Ahmad, MP Kapar dari IRC ketika itu. Beliau bagi saya seorang yang sangat warak dan tawaddhu dan saya kagum dengan beliau. Seorang yang sangat luas pembacaannya dan penyampai tazkirah yang handal,.......kiranya cukup untuk latar belakang fikrah saya ketika itu.




Kembali ke tanah air saya berkhidmat di Kelantan pada awalnya. Dan disinilah saya di perkenalkan dengan aliran sunnah. Ya...kelantan serambi mekah dengan aliran tradisional yang kuat ! Amalan masyarakatnya (sudut ibadahnya) banyak di pengaruhi oleh pengaruh ini.... Saudara-saudari ku kaum muslimim , disini jugalah saya mula menambah pembacaan saya dan juga mula bersikap kritikal sedikit....maksud saya apakah di sana terdapat dalil sahih ....tentang amalan-amalan tersebut. Apatah lagi semasa di England , sewaktu beriteraksi dengan saudara seislam dari arab saudi, iraq, mesir dan negara timur tengah amalan yang saya maksudkan tidak dilakukan oleh kaum muslimin sebelah sana. Sikap kritikal saya mendorong saya untuk menilai dari sudut kesahihan hadits-hadits yang dijadikan hujah. Apatah lagi ulamak tersohor dari Kelantan , Tok Kenali rh rupanya seorang ulamak yang beramal dengan sunnah nabi saw. Ini saya dapati daripada pembacaan saya dari hasil penulisan seorang ulamak aliran sunnah yang terkenal di Kelantan , siapa lagi kalau tidak al-ustaz Abdullah al-qari dari Kubang Kerian. Beliau juga menjadi ulamak penegak sunnah panutan saya. Pengalaman pertama saya berjumpa dengan beliau dirumahnya masih dalam ingatan saya . Beliau secara langsung mengingatkan saya sewaktu akan berpisah supaya saya bersungguh menegakkan sunnah nabi saw !.Dan seorang lagi ulamak yang menjadi panutan saya dari Kelantan yang beraliran sunnah ialah al marhum al-ustaz Drs Abdul Ghani Azmi, pakar hadits dari Kelantan yang buah tulisan-nya menjadi koleksi saya.


Alhamdulillah saya juga berkesempatan untuk mengikuti pengajian bahasa arab bersama seorang saudara baru dari amerika , al-ustaz taha selama 3 tahun di Kubang Kerian. Program yang digunakan adalah program bahasa arab universiti Madinah ,karangan Dr Abdul Rahem. Beliau juga merupakan bekas pelajar Dr Abdul Raheem di Madinah.Dikesempatan inilah saya lebih lanjut diperkenalkan dan di interaksikan dengan aliran sunnah , dakwah salafiyah dsb-nya.


Itulah serba ringkas latar belakang saya untuk di kongsi bersama. Dan seperti yang telah saya nyatakan di awal-awal tadi saya ingin bersama dengan aliran sunnah ini dan juga mengambil bahagian dalam memperkasakan aliran ini. Tidak timbul soal Wahabi dan apa jua label yang dilemparkan. Walaupun dari sudut fiqh ibadah saya akui saya lebih memilih pandangan ulama-ulama dari arab saudi dan kitab kitab mereka menjadi rujukan saya dan keluarga. Bagi saya sekiranya hadits itu sahih , itulah hujah saya dan itulah yang akan menjadi junjungan saya. Oleh itu wahai saudara ku , muslimin dan muslimat yang saya kasihi semua marilah kita menyelusuri sunnah junjungan nabi kita saw. Bukankah dia saw rasul kita, bukankah dia saw panutan kita, bukankah dia saw yang akan memberi syafaat kepada kita ? Mana mungkin kita memperolehi syafaatnya sekira-nya kita tidak mengikuti contoh tauladan beliau dalam semua aspek kehidupan kita. Marilah kita menjadikan kecintaan kita pada beliau dengan kita mengikuti segala sunnah beliau yang agung. Bukan kah beliau saw telah menyebubkan dalam satu hadits; "Setiap insan akan bersama dengan orang yang dicintai-nya" (HR at-tarmizi/ abu daud). Inilah berita gembira yang besar untuk setiap mereka yang mencintai beliau saw.


Juga firman allah swt (yang bermaksud) ; "Barangsiapa yang menaati rasul , maka sesungguhnya dia telah menaati allah" (an-nasa'-80)


"Katakan lah , jika kamu mencintai allah, ikutilah aku, nescaya allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu" (ali-imran-31).


Insya-allah sebagai permulaan saya akan gunakan medan ini untuk membedah buku-buku yang kiranya perlu untuk diperkenalkan untuk tatapan umum (Maktabah salafiyah kami) dan juga siri-siri sunnah secara berkala. Semuga allah swt memberi kekuatan pada saya untuk ini dan semuga ianya menjadi salah satu amal jariah saya di hari saya berpisah dengan dunia yang fana ini juga penuh tipudya ini. ameen........