Tuesday, April 7, 2009

Siri as-sunnah 2- Doa ketika Menjenguk Orang Sakit

Muslimin dan muslimat yang saya kasihi dan hormati sekalian. Di-antara tuntutan yang di-anjurkan dalam islam ialah menjenguk saudara-saudara kita yang sakit ataupun yang di timpa musibah. Dan alhamdulillah sebahagian besar dari kita yang yang faham akan deen-nya (agama-nya) dan yang mempunyai sifat-sifat yang mulia akan melakukan ziarah terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah dsb-nya. Telah jelas kepada kita semua akan hadits shahih tentang anjuran ini. Walaupun demikian mungkin jarang antara kita yang berdoa dengan doa-doa khusus yang di teladani dan di-ajarkan oleh junjungan kita ar-rasul saw. Saya tidak menafikan yang sebahgian kita mungkin akan mengatakan , ya kita berdoa dengan mengatakan .."bersabarlah, insyallah saya doakan semuga cepat sembuh" , ..."banyaklah bersabar , saya doakan saudara cepat sembuh " dan lain- lain kalimat. Kendatipun demikian disana memang telah tersedia wujud doa khusus yang di anjurkan oleh ar-rasul saw dan ini adalah sunnah ar-rasul kita yang mulia yang boleh kita amalkan mudah mudahan kita termasuk dari golongan mereka yang beramal dengan sunnah ar-rasul saw. Perhatikan hadits-hadits berikut:-

Dalam riwayat dari anas , bahawasanya apabila rasulullah saw menjenguk orang sakit, beliau membaca:

اَذْهِبِ اْلبَأسَ رَبَّ النَّاسِ اشْفِ اَنْتَ الشَّافِي شِفَاءً لاَيُغَادِرُ سَقَمًا

"Wahai Tuhan manusia, hilangkanlah kesulitan , sembuhkanlah kerana engkaulah Dzat yang Maha Penyembuh , kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit".

Manakala (versi doa) dari riwayat Aisyah rh berkata , "bila ada di antara manusia yang mengadukan penyakitnya kepada rasulullah saw, maka beliau mengusapnya dengan tangan kanan , kemudian membaca doa ,

أَذْهِبْ اللْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ وَاشْفِ اَنْتَ الشَّافِي لآشِفَاءً إِلاَّشِفَاؤُكَ شِفَاءً لآيُغَادِرُ سَقَمًا

"Wahai Tuhan manusia, hilangkanlah kesulitan dan sembuhkanlah kerana engkaulah Dzat yang Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali dari engkau, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit" (Bukhari no. 5675, Muslim no. 2191 . Manakala hadits pertama di atas dikutip dari kitab amal al yaum wal lailah oleh Iman an-Nasa'i).

Manakala dalam riwayat dari Sa'id ibn jubair dari ibnu abbas , ia berkata : Apabila rasulullah saw menjengut orang sakit, beliau duduk dekat kepala orang sakit itu kemudian mmbaca:

اَسْأَل ُاللهَ العَظِيْمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيْمِ اَنْ يَشْفِيَكَ


"Aku memohon kepada Allah yang Maha Agung , pemilik Arasy yang agung, semuga dia menyembuhkanmu - (7x)" (Abu Daud , no 3106, at-tarmizi , no. 2083, di shahihkan oleh al-bani dalam Shahih al-Jami', no. 6338)


Itulah hadits-hadits yang saya kira cukup dan boleh kita semua amalkan doa-doanya tahkala kita menjengut saudara-saudara kita yang di timpa sakit maupun musibah. Moga-moga dengan mengamalkan doa-doa ini kita termasuk dalam golongan mereka-mereka yang beramal dengan sunnah ar-rasul saw dan dengan pengamalan ini semuga menjadi bukti akan kecintaan kita pada beliau saw !


.......Muslimin muslimat yang saya kasihi, mungkin terdetik dalam hati kecil kalian kenapakah dalam siri as-sunnah 2 ini , sunnah ini yang saya ketengahkan . .....Untuk makluman semua sebenarnya keluarga abuishaq telah ditimpa musibah kemalangan yang agak parah/ngeri !. Ya, kami sekeluarga terlibat dengan kemalangan di Pulau Tawar Jerantut. Kami dalam perjalanan dari Bandar Pusat Jengka dalam rangka menghantar 3 anak ke Stesen keretapi Jerantut untuk mereka kembali ke sekolah di Kelantan , kerana semua anak-anak bersekolah di Maahad Muhammadi (P) , Kota Bharu. Kejadian berlaku lebih kurang pukul 12.50 pagi dan kereta kami terbabas dan menjunam ke satu gaung bersebelahan. Tiga daripada anak saya agak parah keadaan-nya; Siti Munawwarah tercedera di bahagian dagu, Siti Aisyah patah tangan kanan dan Juwairiyah pula patah di paha kanan. Kesemua mereka memerlukan operasi pembedahan, manakala abuishaq (saya) kejang di bahagian belakang (compressed) dan kami berempat terlantar di Hospital Temerloh . Dan ishaq (11 bulan) alhamdulillah terselamat ! bersama kakaknya Siti Fatimah dan Salsabiila manakala ibu mereka mengalami cedera ringan. ........


......Kami sekeluarga menerima musibah ini dengan penuh redha dan sabar , Insya Allah. Bukankah dari perspektif seorang mukmin yang bertakwa apapun musibah yang datang adalah dalam rangka untuk menguji sejauh mana sikap sabarnya dalam menghadapi ujian tersebut .? Sesungguhnya penderitaan seorang muslim adalah tidak sia-sia dan ada ganjaran ! Perhatikan hadits berikut:-

مَا يُصِيْبُ الْمُؤْمِنْ وَصَبٍ وَلاَنَصَبٍ وَلآسَقَمٍ وَلآحَزَنٍ حَتَّى الْهَمَّ يُهَمُّهُ إلاَّ كَفَّرَاللهُ بِهِ مِنْ سَيِّئَاتِهِ

"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit, keletihan, kepedihan, kesedihan hingga kecemasan yang di rasakan-nya, melainkan dengan-nya Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahan-nya." (Muslim , no. 5573)

Perhatikan benar-benar hadits di atas, kecemasan yang dirasakan-nya pun ada ganjaran nya di sisi Allah swt ! Sewajarnya kita yang mengaku beriman menpunyai sudut pandang dari perpestik ini.


Baiklah untuk nilai tambah yang lebih ilmiah saya perturunkan apakah Hikmah & faedah ibrah (pelajaran) yang dapat diambil dari suatu musibah yang menimpa seorang Muslim. Untuk tidak memanjang perbahasan saya hanya membatasi kepada dua sahaja.

(i) Untuk mengetahui hambanya yang sabar saat ditimpa musibah. Saat ditimpa musibahlah dapat diketahui siapa daripada hambanya yang bersyukur di saat lapang dan sabar di saat kesempitan. Sabda rasulullah saw;

عَجَبًا لِأَمْرِالْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَفَكَانَ خَيْرًالَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ


"Sungguh takjub seorang mukmin itu ! , seluruh keadaan yang menimpa diri-nya adalah kebaikan ! Hal seperti ini tidak ditemui pada sesiapa pun kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapat kesenangan , ia bersyukur. Jika mendapat kesusahan, ia bersabar ! maka hal ini mendatangkan kebaikan bagi diri-nya." (Muslim no. 2999 dari hadits Shuhaib)

Renungkanlah , syarat-nya Mukmin !

(ii) Menghapus Dosa & Kesalahan. Hadits berikut menjelaskan bahawa musibah itu dapat menghapuskan dosa-dosa.

مَامِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ إِلاَّ حَطَّ الله بِهِ سَيِّئَاتُهُ كَمَاتَحَطَّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

"Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah dari penyakit atau lain-nya , kecuali Allah mengugurkan dengan penyakit itu dosa-dosanya, sebagaimana sebatang pohon yang menggurkan daun-daun-nya." (Bukhari no. 5647, Muslim no. 2570)

Ada satu lagi kisah, dari Abi Sa'id al khudri rh , beliau berkata " Ketika aku masuk ke rumah rasulullah saw, aku melihat beliau dalam keadaan demam, lalu aku meletakkan tanganku atas tubuhnya dan dapat aku rasakan akan panas tubuhnya di tanganku yang aku letakkan atas selimut yang menutupinya. Maka aku berkata , "Wahai rasulullah , alangkah beratnya penyakit mu ini bagimu !". Rasulullah saw menjawab, "Demikianlah keadaan kami , Allah melipat gandakan cobaan kepada kami dan melipat gandakan pahalanya". Aku bertanya , "Wahai rasulullah, siapa manusia yang paling berat cobaan-nya ?" . Beliau menjawab, " Para nabi" . Aku bertanya lagi " Kemudian siapa ya Rasulullah ? Beliau menjawab , " Kemudian orang-orang saleh, sampai-sampai jika seorang di antara mereka ditimpa kefakiran, maka ia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali beban Yuhawwiiha (Yujammi'uha=yang berkumpul disekitarnya), sesungguhnya mereka bergembira dengan cobaan sebagaimana mereka gembira ketika mereka mendapat-kan kesenangan". (Ibn Majah no. 4024, Al -Hakim mengatakan: hadits ini shahih jika dilihat dengan syarat Muslim. Pernyataan ini disepakati oleh al Baani dalam as-shahihah ,hal 144)


................Demikianlah, musibah yang menimpa kami ini semuga dapat menghapuskan dosa-dosa dan menyucikan jiwa-jiwa kami. Itulah yang menjadi harapan dan doa kami. Bukankan Allah telah berjanji bahawa orang-orang yang sabar akan mendapat salawat, rahmat dan hidayah-nya.

" (iaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: innaa lillah wa innaa ilaihi raaji'uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan-nya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (al baqarah : 156-157).

Allah lah tempat pengaduan kami sebagaimana yang kami dapati petujuknya daripada para-para anbiyaa'-nya. Perhatikan kisah Nabi Ya'qub as ;

قال إنما اشكوا بشى وحزنى إلى الله وأعلم من الله مالا تعلمون

"Ya'qub menjawab : Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadu kesusahan dan kesedihan ku " (yusuf : 86)

Juga kisah Nabi Allah Musa as ;

فسقى لهما ثم تولى إلى الظل فقال رب إنى لما انزلت إلى من خير فقير

"Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa:"Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang engkau turunkan kepadaku". (al-Qashash: 24) (Yang dimaksud dengan kebaikan (khair) menurut sebahagian ahli Tafsir ialah "barang sedikit makanan". Lihat al-Qur an & Terjemahan , Deparment Agama RI , hal 613 ,cet. 1982/3)

Nabi Musa , tidak meminta upah barang sedikit pun (setelah memberi pertolongan kepada anak Nabi Shu'ib), tapi Musa sebagai Nabi Allah hanya mengeluh kepada Allah malah ia berdoa kepadanya sahaja. Lalu apa yang terjadi ? Allah swt mengabulkan doanya dengan berdatangan-nya salah seorang anak Nabi Shu'ib menyatakan bahawa bapaknya mengundang makan sebagai balasan terhadap kebaikannya memberi minum ternakan mereka malah sampai akhirnya dinikahkan-nya pula salah seorang anak Nabi Shu'ib yang ditolongnya itu.


Muslim muslimat yang saya kasihi, bagi kami kisah diatas sungguh hebat, indah dan menarik yang mana dapat kita jadikan-nya panutan dalam hidup kita. Notabonde-nya ialah , bahawa segala pergantungan , pengaduan dan pengharapan hanya kepada Allah jua !. Allahul Mustaann !!


...........Dan sebagai pengakhiran-nya , Saya mewakili keluarga abuishaq ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga di-iringi dengan ucapan/doa Jazakumullahu Khairan Katheera kepada semua Muslimim dan Muslimat sahabat handai , rakan taulan yang mengenali saya , jauh dan dekat yang datang menziarahi saya & anak-anak di Hospital Temerloh juga Isteri & anak-anak yang berada dirumah kami di Taman Desa Jaya, Bandar Pusat Jengka. Sungguh saya dan kelurga menerima pengunjung yang tidak putus-putus baik dari penduduk Taman desa Jaya, ahli Jemaah Surau Desa 1 termasuklah Ustaz Amir, Ustaz Deraman, Ustaz Ibrahim , ahli jemaah Surau Desa Jaya 2 termasuklah Dr Ghazali , para pelajar FKA yang datang berkonvoi ke Hospital dan ke Rumah juga kepada rakan -rakan UiTM (yang telah datang dan berniat untuk melawat walaupun tidak sempat bersua kerana saya telah keluar. ) terutama-nya ;

Tuan Pengarah, PM Tn Hj Khafirudin, En Mokhtar, En Khairi, En Ahmad Rasidi, En Razmi, En Marzuki dan Isteri, En Adnan, En Jaliluddin yang banyak membantu saya termasuklah dalam menyediakan air wuduk untuk saya (untuk 2 hari pertama saya tidak boleh bangun, makan, minum, sembahyang semuanya dalam keadaan terbaring), En Nazri Fizik (membantu saya untuk buang air kecil juga penyediaan air wuduk), PM Mohd Noor Ramlan, Tn Hj Badrul Fizik dan isteri, Pn Jahjaiton & Suami, Tn Hj Jamaludin Matematik dan isteri, PM Ahmed Azhar & isteri, En Wan Aizuddin, sahabat karib Tn Hj Hasli Zaidi (membantu saya dalam pengambilan wuduk) dan Tn Hj Nik Zamani yang sangat banyak membantu selain daripada percakapan kami yang jarang melencong dari muhasabah diri dan Zikrullah, rakan FKA Pn Norizah (Icah), Asmidar, NorShariza, Aya, Zada , En Amzari, MZul, juga PM Zulkifli Statistik , Tn Hj Razak & PM Wan Hanisah , Pn Sarina & En Muzammil , Pn Faizah Azam Accountancy yang membantu dari segi rawatan, semua Pembantu Makmal baik FKA dan Sains - En Shukri, En Tajuddin, En Rosli dan rakan-rakan FKA beliau dan semua warga UiTM (juga kelab Akademik) yang tidak saya rakamkan nama mereka yang mendoakan untuk saya sekeluarga walaupun saya dari segi personalitinya seorang yang sedikit pendiam , ini sudah di maklumi oleh warga UiTM Pahang.


catatan oleh : abuishaq