Thursday, July 2, 2009

Siri as-sunnah 3 - Mari berdoa (berqunut) dalam solat witir !

Muslimin yang dirahmati Allah, solat witir adalah bahagian dari solat malam yang sangat-sangat di anjurkan dan dilakukan secara rakaat ganjil. Dasar hadits-nya adalah hadits Ibnu Umar secara marfu' :
اجعلوا آخر صلاتكم بالليل وترا
" Jadikanlah solat witir sebagai akhir solat kalian pada malam hari" (Shahih, riwayat al-Bukhari (998) dan Muslim (751) ).

Manakala waktu yang lebih di-anjurkan (lebih utama) adalah kita lakukan pada sepertiga malam yang terakhir. Dasarnya adalah hadits Jabir bin Abdullah (rh), ia mengatakan rasulullah saw bersabda :


من خاف منكم ألا يستيقظ من آخر الليل فليوتر من أوله وليرقد ومن طمع منكم أن يستيقظ من آخر


الليل فليوتر من آخر فان صللة آخر الليل محضورة فذلك أفضل



"Barangsiapa di antara kalian yang khawatir tidak terbangun pada akhir malam, maka hendaklah ia berwitir pada awal malam lalu tudur. Barangsiapa di antara kalian yang ingin bangun pada akhir malam, hendaklah ia berwitir pada akhir malam. Kerana solat pada akhir malam dihadiri oleh para Malaikat dan itu terlebih afdal" (Shahih , Muslim (755), at-Tarmizi (455))

Dan berdoa (Qunut) pada solat witir disyari'atkan secara umum, adalah menurut jumhur ulamak dan ianya dianjurkan secara -terkadang- bila saja pada setiap waktu di sepanjang tahun. Dasarnya adalah hadits al-Hassan bin Ali (akan dicatat selepas ini). Dan berdoa (Qunut) ini dilakukan sebelum ruku. Dasarnya adalah hadits Ubay bin Ka'ab dimana ia meriwayatkan : "Bahawa Rasulullah (saw) mengerjakan solat witir , lalu beliau qunut sebelum ruku" (Shahih al-AlBani , Abu Daud (1414)) .

Dikatakan secara terkadang kerana para sahabat yang meriwayatkan solat witir tidak menyebutkan qunut di dalamnya. Hanya ia disebutkan dalam hadits al-Hassan bin Ali (rh) yang mana ar-rasul saw mengajarkan beberapa kalimat (doa) kepada beliau yang di baca dalam solat witir dan hadits Ubay bin Ka'ab (rh) di atas. Seandainya Nabi (saw) melakukan-nya terus menerus sudah tentu mereka (para sahabat) telah menukilkan-nya dari beliau. Justru ini menunjukkan bahawa ar-rasul (saw) terkadang melakukan-nya. Dan ini adalah satu sunnah beliau yang sayugia kita yang mengaku mencintai ar-rasul (saw) melakukan-nya dan mencontohi-nya. Kiranya ini cukup untuk kita semua memahami persoalan qunut witir ini. Sekarang mari kita perhatikan kalimat apa yang harus kita baca bila berqunut.

Hassan bin Ali (rh) mengatakan : Rasulullah (saw) telah mengajariku suatu do'a yang dapat aku panjatkan dalam qunut solat witir.

اَللّهُمَّ اهدِنِي فِيمَن هَدَيتَ وَعَافِنِِِي فِيمَن عَافيتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَن تَوَلَّيـتَ
وَبَارِك لِي فِيمَا أعطَيتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قََضَيتَ اِنَّكَ تَقضِي وَلاَ يُقضَى عَلَيكَ


وَاِنَّه لاَيَزِلُّ مَن وَالَيتَ وَلاَ يَعِزُّ مَن عَادَيتَ تَبَارَكتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيتَ

"Ya Allah! Berilah aku petunjuk bersama orang yang telah Engkau beri petunjuk, selamatkanlah aku (dari penyakit dan apa yang tidak disukai-i.e afiatkanlah) bersama orang yang telah Engkau selamatkan. Lindungilah aku bersama orang yang Engkau lindungi. Berilah keberkahan terhadap apa yang telah Engkau berikan (kepadaku). Jauhkanlah aku dari segala kejelekan yang telah Engkau takdirkan. Sesungguhnya Engkau yang memutuskan segala sesuatu dan tidak ada yang dapat memberi keputusan kepada Mu. Sesungguhnya orang yang Engkau sayangi tidak akan terhina dan orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia. Mahasuci engkau, wahai Rabb kami dan Mahatinggi Engkau" (Shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud (1425), at-Tarmizi (464) dan al-Baihaqi. Do'a yang berada antara dua kurungan merupakan riwayat al-Baihaqi.)


Sekarang mari kita cuba petik beberapa ibrah dan makna daripada beberapa rangkai doa di atas. Pertama-nya lafaz;

اللهم اهدني فيمن هديت

"Ya allah ! berilah aku petunjuk bersama orang yang telah engkau beri petunjuk...."
Apakah maksud petunjuk dalam doa di atas? Adakah makna-nya berilah aku petunjuk (kebenaran) bersama dengan orang yang telah engkau tunjuki atau makna-nya tunjuk lah aku kebenaran dan/serta berilah aku (hidayah) taufik untuk aku tempuhi-nya.? Jawaban-nya ialah yang ke-duanya. Dan inilah yang di pilih oleh Sheikh Muhammad Shalih al-Utsaimin (al-marhum , bekas Mufti Arab Saudi) . Menurut-nya makna doa tersebut adalah tunjukkanlah aku kepada kebenaran dan berilah aku taufik untuk kebenaran itu.Diertikan demikian sebab petunjuk yang sempurna lagi bermanfaat itu adalah petunjuk yang telah Allah padukan didalam-nya bagi seorang hamba antara ilmu dan amal. Menurutnya lagi petunjuk yang tidak di iringi dengan amal perbuatan, maka ia akan sia-sia bahkan sangat merbahaya. Kerana setiap orang yang tidak mengamalkan ilmu yang ia miliki , maka ilmunya itu justru akan berbalik menjadi bencana bagi dirinya sendiri.


Contoh petunjuk yang berupa ilmu yang tidak di barengi dengan perbuatan adalah sebagaimana firmah Allah yang bermaksud; "Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk itu..." (Fushilat, 17). Makna ( فهدينا هم ) ..."Mereka telah kami beri petunjuk" ialah kami telah menjelaskan kepada mereka jalan (kebenaran) dan telah menyampaikan kepada mereka ilmunya. Akan tetapi mereka berbuat yang sebaliknya ... na'uudzubillah min dzalik . Oleh itu sayugia bagi kita kaum muslimin sekelian untuk kita memohon kepada Allah supaya kita sentiasa di beri hidayah petunjuk ilmu serta amal , kerana ilmu akan bertindak sebagai petunjuk bagi kita manakala amal perbuatan sebagai taufiq.



Mari kita cuba selami satu lagi maksud doa di-atas iaitu; ...وبارك لي فيما أعطيت "berilah keberkahan terhadap apa yang telah engkau berikan kepada ku..." Menurut as-sheikh lagi , Para ulama menyatakan bahwa berkah itu bererti kebaikan yang melimpah , yang tetap dan berkesinambungan.Dan menurut para ulama kata asalnya ialah al-birkah yang bererti tempat berkumpulnya air. Al-birkah yang bermakna tempat berkumpulnya air , iaitu suatu tempat yang luas dan dipenuhi dengan air yang banyak serta diam, tidak mengalir. Maka berkah itu laksana suatu kebaikan yang melimpah ruah dan tetap tidak berkurangan dari kebaikan. Dan ...." pada apa yang engkau berikan pada ku" Dari pemberian apa ? Adakah dari harta , anak atau ilmu? Menurut as-sheikh , katanya dari kesemua-nya, dan setiap sesuatu yang telah Allah berikan kepada anda, hendaknya di minta kepada-nya suatu keberkahan didalam pemberian tersebut. Sebab tanpa adanya keberkahan dari Allah pada apa yang ia berikan , maka bererti Anda terhalang dari kebaikan yang berlimpah. Kita sendiri boleh renungkan dan perhatikan , berapa banyak orang yang Allah kurniakan harta yang banyak tetapi hartanya tidak boleh di ambil manfaat, dan berapa banyak pula orang yang Allah kurniakan ilmu padanya tapi sayang manusia tidak tidak bisa mengambil manfaat dari ilmu yang ia miliki baik pengajaran, nasihat ataupun tulisan . Kita memohon pada Allah supaya kita di jauhkan dari bencana ini semua.


Pantas nya doa qunut mempunyai banyak sekali manfaat-nya dalam bentuk doa permohonan yang kita panjatkan kepada Allah swt , apatah lagi ia merupakan sunnah nabi kita saw yang sayugia kita yang mengaku mencintai nabi saw melazimi sunnah-nya. Sangat disayang , masyarakat kita sebahagian besar-nya melakukan qunut witir ini hanyalah dibulan ramadhan sahaja sebagaimana yang kita semua maklumi. Ya Allah berilah kami hidayah petunjuk agar kami sentiasa melazimi sunnah nabi mu .. اللهم امين


abu ishaq.


No comments:

Post a Comment

Sila tinggalkan komentar anda.